Berikut Pilihan Makanan Khas Lampung dan Cara Membuat Serta Resepnya
Seruit
Seruit adalah makanan yang bisa dinikmati bersama-sama, saat
masyarakat Lampung berkumpul dalam acara pernikahan, acara adat, atau
acara keagamaan. Bagi Lampung Pepadun, seruit adalah makanan pokok.
Namun, kebiasaan makan seruit tidak dimiliki oleh semua masyarakat adat.
Hanya dilakukan secara turun termurun bagi beberapa masyarakat.
Gambar : tabloidkuliner.com |
Seruit merupakan masakan ikan yang digoreng atau dibakar dan dicampur
sambal terasi, tempoyak, atau mangga. Jenis ikan adalah ikan sungai
besar, seperti belide, baung, layis, dan lain-lain, serta ditambah
lalapan.
Di Lampung, salah satu rumah makan yang menyediakan menu seruit adalah
Rumah Makan Rusdi Gendut, yang terletak di Jalan Pangeran Tirtayasa
Sukabumi, Bandar Lampung. Rumah makan milik Rusdi ini adalah rumah makan
yang berdiri pada Januari 2010. Karena di Lampung sangat jarang rumah
makan yang menjual makanan khas Lampung, Rusdi pun berusaha untuk
memulainya. Ia ingin melestarikan tradisi makan seruit.
Untuk membuat seruit, ada beberapa tahap yang harus dilakukan. Pertama,
ikan yang sudah disediakan terlebih dahulu dibumbui dengan bumbu yang
sudah dihaluskan. Bumbunya berupa bawang putih, garam, kunyit, dan jahe.
Setelah itu, ikan pun dibakar selama sepuluh menit. Saat sudah setengah
matang, ikan diolesi dengan kecap manis dan campuran bumbu dari bawang
putih, garam, dan ketumbar. Sementara, sambal untuk campuran seruit
adalah cabai merah, cabai kecil, garam, micin, rampai, dan terasi baker.
Bahan sambal ini lalu ditumbuk hingga halus.
Setelah semua selesai, seruit siap disantap dengan nasi panas dengan
tambahan tempoyak dan lalapan seperti daun kemangi, terong bakar, jambu
monyet, dan jengkol.
Tempoyak
Tempoyak adalah masakan yang berasal dari buah durian yang difermentasi.
Tempoyak dikenal di Indonesia (terutama di Sumatera dan Kalimantan),
serta Malaysia. Adonan tempoyak dibuat dengan cara menyiapkan daging
durian yang tidak terlalu banyak mengandung gas dan air. Durian yang
dipilih diusahakan agar yang sudah masak benar. Kemudian daging durian
dipisahkan dari bijinya, setelah itu diberi garam sedikit. Setelah
selesai, lalu ditambah dengan cabe rawit yang bisa mempercepat proses
fermentasi. Setelah selesai, adonan disimpan dalam tempat yang tertutup
rapat. Diusahakan untuk disimpan dalam suhu ruangan. Kamu juga bisa
memasukkan adonan ke dalam kulkas(bukan freezer-nya), namun fermentasi
akan berjalan lebih lambat.
Tempoyak yang berumur 3 samapai 5 hari cocok bisa untuk dibuat sambal
karena sudah asam, namun masih ada rasa manisnya. Sambal tempoyak
biasanya dipadukan dengan ikan teri, ikan mas, ikan mujair, ataupun
ikan-ikan lainnya.
Untuk membuat sambar sambal dari olahan tempoyak, pertama campurkan
tempoyak (seperlunya) dengan bawang putih, bawang merah, dan cabe yang
telah dihaluskan atau dipotong kecil-kecil. Tambahkan sedikit gula
sebagai pengganti penyedap rasa. Goreng sekitar 2 sampai 3 menit dengan
minyak goreng secukupnya, untuk melayukan bahan-bahan tersebut. Setelah
layu, tempoyak siap dihidangkan hangat-hangat.
Resep lain untuk membuat sambal dari olahan tempoyak
Bahan :
• 200 gram daging duren, diamkan dalam stoples selama 4 hari
• 5 butir bawang merah
• 2 cm kunyit
• 2 cm lengkuas
• 1 tangkai serai, dimemarkan
• 250 gram udang, kerat punggungnya
• 500 ml santan
• 1/2 sendok teh garam
• 1/4 sendok teh gula
Sumber : http://www.caramakan.com/2015/03/Makanan-Khas-Lampung.html
0 komentar:
Post a Comment